30 Desember 2025

Memulai Kembali

Ketika terpikir bahwa sudah saatnya kembali ke masa itu, dimana menulis adalah hal yang menyenangkan. Menyelami banyak hal dalam pikiran hingga menjadikannya sebuah kata, kalimat bahkan paragraf dengan diksi yang mungkin bagiku, bagi kita, menjadi untaian cerita yang indah. Meski mungkin isinya bisa saja sedih, marah, kecewa. Tapi setidaknya emosi yang menumpuk terkurung dalam diri, tertuang dan membuatnya lega. Dengan goresan pena, atau ketikan huruf dari keyboard. Kalimat-kalimat yang membayangi pikiran tertuang dalam tulisan. Seperti saat ini, ketika aku menulisnya.

Menelusuri tulisan demi tulisan dalam blog ini. Yang mungkin usia blog ini sudah hampir separuh hidupku saat ini. Entah mengapa dulu begitu semangatnya menulis. Mencari emoji bergerak sana-sini untuk membuat tulisannya terasa hidup. Membuat tulisan itu menyenangkan untuk dibaca. Untukku. Juga orang lain yang harapannya juga mau membacanya.

Teringat masa-masa sekolah dulu. Dengan semangat tinggi menulis beberapa cerita pendek. Berkisah tentang kehidupan teman-teman sekelasku. Dengan gaya bahasa novel Lupus. Aku yang saat itu mungkin masih belum menemukan gaya bahasaku sendiri. Menjadikannya inspirasi membuat cerita pendek itu. Bahkan terjun ke ekskul Jurnalistik. Berharap bahwa hobi menulisku bisa berkembang disini. Membuat cerita fiksi, puisi, dan membuatnya menjadi tampak layak dibaca di mading sekolah.

Dan hasrat ingin terus menulis juga muncul setelah alhamdulillaah memenangkan juara 3 menulis surat untuk Walikota Bandung saat itu. Ketika isu sampah di kotaku begitu viral tersebar di media cetak maupun elektronik. Dan kritik membangun ala siswi SMP itu berhasil menggugah hati juri hingga juara 1 hingga 3 diraih semua oleh sekolahku.

Bahkan keinginan untuk bisa membuat tulisan tentang kisah cinta bertepuk sebelah tanganku dengan kakak kelas saat SMA pun tumbuh, ketika dia (gebetan) menyarankanku begitu. Dan alasan itulah yang membuat blog ini tercipta. Salah satunya. Salah duanya tentu saja karena blog Raditya Dika. Salah tiganya, kakak kelasku pun punya blog. Terlihat sekali modusnya bukan. Meski akhirnya blog ini berkembang dengan isi yang nano-nano.

Lomba Blog saat aku memasuki dunia kuliah pun menjadi alasanku banyak menulis di blog ini. Jika teman pembaca (mau) telusuri, banyak tulisanku seputar lingkungan kampus, teman-teman kuliahku tentu saja, mantanku banyak kusebut, dan beberapa acara yang diadakan di kampus tak luput kuliput.

Hingga akhirnya mulai berkurang intensitasnya ketika sudah mulai bekerja. Mulai menjadi zombie korporat. Mulai merasakan huru-hara kehidupan yang banyak kejutannya. Dan mulai sadar, ternyata hasrat ingin menulis makin terkalahkan dengan rebahan, scrolling sosmed, streaming Youtube atau Netflix, bahkan dengan hobi lain yang sangat kutekuni saat ini, lari.

Akhir-akhir ini. Ya beberapa minggu terakhir ini. Ketika emosi mulai bergejolak tak karuan. Yang kupikir ini hanyalah gejala PMSku. Ternyata bukan. Yang kupikir dengan berlari jarak jauh membuatnya lega. Namun tak kunjung mereda. Kupikir saat ini yang bisa kulakukan adalah dengan, menulis. Journaling. Makanya tulisan-tulisanku ke depan akan lebih random dibandingkan tulisan-tulisanku sebelumnya. Mohon maafkan. Tapi dipikir ini adalah blogku sendiri. Yang tentu saja aku sebagai pemilik punya kebebasan untuk mengisinya dengan apa saja. Bahkan mungkin bisa saja aku mereview video meme lucu di Instagram atau Tiktok yang sering kukirimkan acak ke teman-temanku.

Setidaknya sedikit demi sedikit bisa membuatku tidak suntuk. Apalagi dengan 3 bulan ke depan yang insya Allah berjibaku dengan tulisan tesis, yang sampai tulisanku ini kubuat, tak satupun kalimat lengkap itu kutuangkan dalam tulisan. Bahkan judul pun. Ampuuun.

0 comments:

Posting Komentar