30 Januari 2012

Tetap Optimis, Target Bisa Tercapai

Assalamu 'alaikum..

Hai, hai, haaai... ketemu lagi nih sama saya, hohoho ..

Kali ini saya mau posting ... ya sesuai judulnya "Tetap Optimis, Target Tercapai", saya mau berbagi pengalaman nih sama temen-temen.

Umm, mulainya darimana dulu ya? Gini nih yang udah lama nggak nulis, buat memulai sesuatu pasti susah, hadeuuuuhh..

Oke.. sekarang ini lagi musimnya dag dig dug duerrr buat mahasiswa, khususnya di lingkungan Universitas Jember (UNEJ). Kenapa? Soalnya sekarang lagi masa-masa pengumuman nilai di SIAM (Sistem Informasi Akademik Mahasiswa). Secara gitu teknologi udah maju, jadi yaa buat mahasiswa yang ingin lihat nilai-nilai mata kuliahnya bisa lihat lewat web SIAM UNEJ ini, sayangnya web ini belum maksimal. Kenapa? Soalnya buat bisa akses web ini harus di lingkungan kampus (bener-bener deh nasib banget buat yang lagi liburan di luar Jember).

Alhasil, saya "terpaksa" harus nitip sama temen saya yang ada di Jember, sebenernya nggak boleh sih, karena untuk membuka web ini hanya kita, maksudnya untuk sign in ke web ini kita harus menginput NIM, Password, dan PIN yang seharusnya kita saja yang tahu. Tapi, berhubung keadaan darurat stasium akut (rumah saya yang sangat jauh, Bandung-Jember), maka saya memutuskan untuk meminta bantuan temen yang tentunya dipercaya buat menjaga kerahasiaan PIN dan Password kita.

Terus, apa hubungannya postingan sama judul coba? Eits, sabaaar, sabaaar, jantung masih ada kan? Paru-paru masih ada? Selama masih ada itu, santai ajaa..

Jadi gini, kita flashback aja deh, balik lagi ke masa awal semester 3 (eh, saya belum cerita ya kalau saya udah semester 3? Ya udah lah ya). Saatnya menghadapi masa-masa terberat, yap, saya mesti menghadapi beberapa mata kuliah yang menurut saya berat, seperti Medan Elektromagnetik 1, Elektronika 1, Teknik Digital, dan Sistem Telekomunikasi, bukan berarti mata kuliah lainnya enteng alias cetek alias mudah sih, tapi dari sekian mata kuliah yang saya tempuh, keempat mata kuliah itu yang menurut saya berat.

Awal kuliah, santaai, saking santainya itulah yang menyebabkan saya drop saat UTS, khususnya di mata kuliah Medan Elektromagnetik 1, Pengukuran Listrik, dan Elektronika 1). Entah kenapa, saat itu, otak saya nggak mau bekerja sama dengan tangan saya, singkatnya pikiran saya udah mentok dan nggak bisa berpikir apa-apa lagi. Belajar? Belajar sih, tapi ya itu penyakitnya, belajar dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), alhasil ya gini dah belajarnya. Ujung-ujungnya waktu ujian malah nge-blank yang ada, hasilnya : saya pun menangis, menangis karena nggak maksimal saat ujian. Hueeehhh ...

Saat itulah saya bertekad, bertekad untuk tidak gagal ujian lagi, tetap optimis, dan berharap ke depannya akan lebih baik lagi, semangaaat! Tapi ternyata, ada satu hambatan yang buat saya makin nggak fokus buat belajar, bukan untuk menyalahkan satu mata kuliah ini sih, sayanya aja yang belum bisa bagi waktu, mata kuliah praktikum, benar-benar menyita waktu saya. Kenapa? Laporan praktikum yang bejibun, belum lagi mesti asistensi, kalau salah, ya ngulang lagi, apalagi laporannya harus ditulis tangan, makin tersiksaaaaaaaa... !! Ya begadang, ngorbanin kuliah (tapi nggak sampai TA), sampai nggak mikir buat makan. Saya berpikir, apakah saya akan lulus dari ujian ini?

Nyaris menyerah, pasrah, ujian akhir semester udah di depan mata, tapi apa? Banyak materi kuliah yang belum saya kuasain. Stres dan galau yang ada. Sampai akhirnya, datanglah pertolongan dari Allah, lewat acara training motivasi yang diadain sama temen-temen saya dari IONS dari Fakultas MIPA, IONS ini adalah salah satu UKM Kerohanian Islam yang ada di Fakultas MIPA. Nah, di acara training motivasi ini kita dikasih materi bagaimana kita berani mengambil resiko untuk bisa sukses, saya lupa nama pematerinya siapa, yang jelas omongan beliau sangat luar biasa menurut saya. "Tulis impian kamu, tulis berapa IP semester ini yang mau kamu capai !" Saya berpikir, apakah saya mampu dengan keadaan saya seperti ini? Tapi beliau tetap memberi semangat pada kita agar tetap optimis. Saat itulah, saya bertekad IP semester 3 harus 4,0 ! Entah apa yang saya lakukan agar bisa dapet IP sekian. Bayangin aja, sehari sebelum UAS gitu lho ! Tapi saya tetep optimis, dan bertekad untuk mencapai IP segitu.

Saya tempel kertas bertuliskan "IP Semester 3 : 4,0, Semangaaat!" di lemari saya, dengan tujuan agar saya bisa selalu melihat itu. Selama masa-masa ujian, saya berusaha semampu saya untuk belajar (meski dengan SKS, tapi ini bukan contoh yang baik), banyak-banyak berdoa, dan tentunya menjaga kesehatan (ini penting banget). Tetap optimis dan tetap semangat !" di lemari saya, dengan tujuan agar saya bisa selalu melihat itu. Selama masa-masa ujian, saya berusaha semampu saya untuk belajar (meski dengan SKS, tapi ini bukan contoh yang baik), banyak-banyak berdoa, dan tentunya menjaga kesehatan (ini penting banget). Tetap optimis dan tetap semangat! (antusias banget ==").

Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Gimana nih dengan nilai saya? "Tetap optimis Des, yakin target IPmu bisa tercapai", doa saya dalam hati. Menunggu hampir 2 minggu. Nilai saya dilihat oleh pacar saya (ehem), karena kebetulan saya sudah berada di Bandung saat itu, jadi saya minta tolong dia deh. Daaaaan.. hasilnya sungguh luar biasa, di luar dugaan ! Mata kuliah yang saya pikir dapat nilai jelek karena materi yang luar biasa susahnya, malah mendapat nilai memuaskan ! Sungguh nggak percaya ! Rencana Allah sungguh luar biasa, sampe terharu jadinya. Lalu gimana dengan nilai mata kuliah yang lainnya? Sabaaar, berhubung saat itu masih dekat dengan waktu ujian kemarin, jadinya baru beberapa nilai yang keluar. Beberapa hari kemudian, saya minta tolong ke... untuk yang ini ke temen saya yang ada di Jember (soalnya pacar saya udah pulang ke kampung halamannya, hehe..), dan hasilnyaaaaaaaaa .. luar biasa (lagi), dari semua mata kuliah yang ada, saya dapat IP.... Meski nggak sampai target, IP saya nggak jauh dari target yang mau saya capai, meningkat dari IP semester sebelumnya, alhamdulillaaaaah (ayooo, tebak berapa?).

Hikmah yang bisa saya ambil dari kisah saya ini adalah apa yang kita rencanakan dan harapkan ternyata berbuah hasil yang manis. Jadi inget kata guru saya, "You are what you want, you are what you think", kira-kira artinya, "Kamu adalah apa yang kamu inginkan, kamu adalah apa yang kamu pikirkan". Jadi, ketika kita berpikir, "Saya pasti dapat IP 4,0", kita bisa mencapainya, meski sedikit tidak sama dengan target. Jika punya impian, impikan setinggi-tingginya, maksudnya ingin punya IP bagus. Berapa IP bagus itu? 3,0? Tinggikan lagi, sampai ke 4,0. Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Ketika Allah mengatakan, "Jadi." maka jadilah apa yang kita harapkan itu. Allah tidak mengabulkan apa yang kita minta, tapi Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan :D.

Intinya, tetap semangat, tetap optimis, berikhtiar, dan bertawakal hanya pada Allah Swt. dan terakhir, "Tulis Impianmu !"

Saya Desty, sekian posting saya kali ini.

Wassalam.

Sumber semangat : Kisah Pembuat Jejak

0 comments:

Posting Komentar