25 September 2013

Bandung, Never Ending Story : Traffic Jam

Sebelumnya pengen ngucapin Selamat Hari Jadi Kota Bandung yang ke-203. Semoga Kota Bandung menjadi lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnya, baik dari sisi kemacetan, wisata, pendidikan, maupun pemerintahannya. Amiin..

Berbicara tentang pemerintahan, sekarang ini Kota Bandung punya Walikota baru, yap namanya Pak Ridwan Kamil. Meski yaa saya memang nggak tahu profil beliau, karena waktu pemilihan saya lagi nggak berada di Bandung (jadinya golput deh, haha..). Tapi melihat sosmed dan berbagai berita di internet, banyak tanggapan positif terhadap orang nomor 1 di Kota Bandung ini. Salah satu yang tampak nyata dan jelas adalah program Angkot Day, yaitu "menggratiskan" tarif angkot jurusan Kebon Kalapa-Dago (bener nggak ini? :D), untuk siapapun yang naik angkot jurusan ini tidak usah membayar, enak banget kan? Selidik punya selidik, program ini bertujuan untuk mensurvey tingkat kemacetan di Bandung. Yaa, tahulaah Bandung macetnya kayak gimana, dan diharapkan dengan adanya program ini bisa menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.

Yap, macet. Orang Bandung mana yang nggak akan ngalamin kemacetan di setiap sudut kota? Dari Antapani, ke Kircon (Kiara Condong, red.), atau ke Jalan Jakarta, pastiiii banget bakal ngalamin masalah yang satu ini. Buat warga Antapani khususnya, karena kebetulan saya orang Antapani, kalo mau berangkat sekolah atau ke kampus atau ke kantor jangan pernah lebih dari jam 6 pagi. Kenapa? Karena setelah jam 6, dari Arcamanik mau ke Kircon ataupun mau ke pusat kota, jalanan akan dipenuhin oleh segala jenis kendaraan, mulai dari Angkot, bus Kobutri, mobil, dan motor, yang berjalan nggak karuan. Nggak karuan disini maksudnya tuh ada mobil dari arah Cicadas masuk ke Antapani dan dari Antapani mau ke Kircon atau pusat kota saling beradu dan nggak mau ngalah satu sama lain. Terkadang jalur yang seharusnya bisa untuk 2 arah, malah jadinya sulit dilewati karena dari arah Antapani misalnya, kendaraan sangat membludak untuk keluar dari daerah tersebut. Akibatnya, kendaraan yang mau memasuki Antapani (Jalan Purwakarta, red.) jadi sulit untuk dilewati.

Nah, itu salah satu contoh dari salah satu sudut kota Bandung yang tiap pagi akan pasti selalu mengalami kemacetan. Belum lagi di tempat lain, kayak di daerah Soekarno Hatta, Jalan Pahlawan, pokoknya banyak deh. Bisa dibilang Bandung hampir-hampir mirip sama Jakarta. Kenapa kok bisa gitu? Ya, dari sisi pendatang, banyak orang-orang dari luar Bandung yang pindah dan menetap disini. Penduduknya udah sangat padat. Lahan persawahan berubah fungsi menjadi komplek perumahan. Nggak heran kalo temen-temen jalan-jalan di Bandung akan banyak menemui komplek perumahan atau apartemen berjajar di sisi kota.

Oke, balik lagi nih berbicara soal kemacetan. Apa sih yang jadi penyebab Kota Bandung macet? Nggak pagi, siang, sore, malem, maceeeetttt dimana-mana. Sampe kadang saya males mau jalan-jalan, gara-gara macet yang satu ini. Belum lagi tiap Sabtu dan Minggu, terutama di Jalan Dago, Riau, dan Setiabudi yang notabene banyak memiliki Factory Outlet dipenuhi dengan kendaraan berplat B alias kendaraan dari Jakarta. Kalo udah kayak gitu, jalanan makin muaaceettt. Ya, penyebab macet tersebut salah satunya adalah pengguna kendaraan pribadi yang tidak sesuai dengan ruas jalan yang tersedia. Kadang nih 1 mobil cuma diisi 1 orang. Walaupun di Jakarta udah diberlakukan 3 in 1, tapi sepertinya masih belum dapat mengatasi masalah kemacetan disana.


Mungkin salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajak masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum. Yaa, dengan program yang kemarin dilaksanakan oleh pemerintah Kota Bandung setidaknya menjadi cara yang cukup jitu untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang belum kunjung usai. Tapi nggak mungkin juga angkotnya gratis tiap hari ya? hahaha..

Tentunya fasilitas angkutan umumnya pun harus ditingkatkan, terutama masalah keamanan dan kenyamanannya. Kan banyak nih berita-berita yang nggak ngenakin jika kita menggunakan angkutan umum. Nah, dengan ditingkatkannya keamanan dan kenyamanan untuk penumpang, setidaknya masyarakat tidak akan takut untuk menggunakan jasa ini, dan ini menjadi tugas pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih menggunakan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi, seperti yang sudah dilakukan Pak Jokowi itu lhoo :D.

Yaa, semoga dengan pemerintahan Kota Bandung yang baru ini, masalah kemacetan bisa dikurangi, bahkan dibabat abis sampe tuntas tas biar kalo jalan-jalan di Bandung bisa lancar jaya tentunya aman juga. Sekali lagi, dirgahayu Kota Bandung!

0 comments:

Posting Komentar