5 November 2013

Workshop EBT Menggugah Pemikiran Civitas Akademika dalam Pengembangan EBT di Daerah

Baru-baru ini, Teknik Elektro Universitas Jember didatangi oleh Ibu Rosmaliyati Muchtar, S.T., M.T. Beliau adalah Kepala Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram sekaligus sebagai Kepala Riset Pengembangan EBT (Energi Terbarukan) di Mataram. Beliau datang sebagai pemateri di Workshop Mikrohidro dan Photovoltaic yang diadakan oleh Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember, Kamis-Jumat, 31 Oktober-1 November 2013 di Ruang Auditorium Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Jember.

workshop mikrohidro dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember

Materi yang disampaikan oleh Ibu Ros, begitu beliau akrab dipanggil, lebih terfokus kepada peran Perguruan Tinggi (PT) terhadap Kebijakan Energi Nasional (KEN) khususnya terhadap EBT. Bagaimana PT dapat terlibat dalam pengembangan EBT di daerah. Dengan kata lain, ada kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi.

Energi Baru Terbarukan merupakan energi alternatif yang menjadi harapan akan krisis energi di abad ini. Sampai saat ini, penggunaan energi fosil sebagai energi utama dalam pembangkit listrik masih terus digalakkan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Padahal, energi fosil sendiri merupakan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, jika dipakai terus menerus tentunya akan semakin habis.

Semakin sedikitnya ketersediaan energi fosil menggugah para peneliti untuk menciptakan energi alternatif yang dapat mengatasi krisis energi tersebut, diantaranya penggunaan Energi Baru Terbarukan, seperti energi angin, panas bumi, gelombang laut, photovoltaic dan mikrohidro. Berbagai teknologi pun dikembangkan daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga EBT bisa memenuhi permintaan beban, baik yang nantinya tersambung dengan jaringan PLN maupun standalone.

Pembangunan PLT EBT pun menjadi salah satu program dalam Kebijakan Energi Nasional. Di workshop mengenai mikrohidro dan PV, Ibu Ros menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi bisa ikut andil dalam pembangunan tersebut, bahkan institusi akademik seperti ini bisa menjadi pusat riset maupun bank data yang memuat data-data lokasi yang dapat digunakan untuk pembangunan EBT tersebut.

peserta workshop dari kalangan mahasiswa
peserta workshop dari kalangan dosen dan karyawan
Namun, kita tidak bisa sembarangan mengajukan proposal pembangunan PLT ke Pemerintah Daerah, ada tahap-tahap yang harus dilakukan, terutama dalam pencantuman data-data yang bisa bersumber dari Dinas Pertambangan dan Energi serta Badan Wilayah Sungai yang memiliki data-data lokasi yang dibutuhkan dalam pembangunan EBT.

workshop mikrohidro dengan moderator Pak Andi Setiawan, S.T., M.T.
Di Mataram sendiri, sudah banyak PLT Mikrohidro dan PV yang masih terus dikembangkan dan diawasi oleh daerah dan Perguruan Tinggi, karena sudah terjalin kerja sama yang baik antara dua instansi tersebut. Untuk itulah, Ibu Ros di workshop ini memberikan banyak ilmu dan menggugah pemikiran kami sebagai mahasiswa khususnya, dan peserta workshop lainnya untuk lebih berkembang mengembangkan riset mengenai EBT dan bisa menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah.

materi workshop disampaikan oleh Ibu Rosmaliyati Muchtar, S.T., M.T.

0 comments:

Posting Komentar