Tidak terasa sudah 7 semester saya lalui sebagai seorang mahasiswi di sebuah universitas negeri di timur Jawa, Universitas Jember. Kampus yang memiliki julukan sebagai Green Campus ini menjadi tempat saya menuntut ilmu selama hampir lebih kurang 4 tahun. Suka dan duka harus saya lalui sebagai mahasiswa perantauan yang daerahnya minoritas di kampus ini, karena sebagian besar penghuni kampus berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sudah barang tentu sebagai pendatang, saya harus menyesuaikan dengan keadaan disini, terutama masalah bahasa, karena jarang sekali saya menemukan orang yang berbicara dengan Bahasa Sunda, rata-rata disini menggunakan Bahasa Jawa dan Madura.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, kuliah tidak lagi sepadat dulu. Semua mata kuliah baik umum maupun penjurusan sudah saya babat habis di awal-awal semester. Saat ini mata kuliah yang saya tempuh hanya skripsi. Ya, HANYA, hanya bingung yang mendera pikiran saya karena skripsi belum kunjung selesai, hehe. Sekarang pun udah jarang pergi ke kampus, kesana pun kalau ada bimbingan (dan kalau udah ada kemajuan skripsinya), kalau tidak yaa hanya sekedar wara-wiri atau terbelenggu di depan laptop memahami setiap simulasi yang akan saya buat dalam laporan skripsi. Dibilang mahasiswa sih iya, sibuk kuliah nggak, nganggur iya. Jadi, bisa dibilang saya ini sedang mengalami fase sebagai mahasiswa yang menganggur. Sibuknya ya kalau udah skripsi-an, kalau lagi
stuck, ya sudah nganggur lagi, hehe.

Terkadang ada rasa rindu dalam hati saya untuk bisa ngampus lagi. Mengalami masa-masa dimana ngampus dalam sehari bisa 3-4 kelas dengan mata kuliah yang berbeda, di jam yang kadang nggak enak banget. Kuliah pertama pagi, kedua sore, dan ketiga malem. Kalau waktunya mepet dari jam pertama ke jam kedua kuliah, biasanya saya suka nunggu pergantian kelas di kantin atau duduk-duduk di depan kelas. Ngobrol dan tertawa lepas bersama temen-temen sampe harus diingetin dosen lain karena menganggu kelasnya, hehe. Kangen banget dengan kuliah yang jamnya pagi banget, jam setengah 6, dan pasti akan selalu datang terlambat. Pernah juga diusir dosen karena datang lebih dari 15 menit (padahal di jam saya masih 13 menit), dan akhirnya harus nangis di perpustakaan karena pertama kalinya diusir sama dosen
killer. Saya juga teramat kangen dengan tugas kuliah yang susahnya lalala yeyeye, laporan praktikum yang sering bikin tangan pegel karena harus menulis berlembar-lembar, juga asistensi laporan dengan para asisten lab yang kadang waktu ketemunya nggak bisa kebayang, iya nggak kebayang karena harus ngejar mereka kesana kemari. Kalau kita telat sedikit, ya tempat pertemuannya pun berubah lagi.
Iya, saat awal semester itu selalu ada alasan untuk ke kampus. Kalau mau izin sama orang rumah juga enak. "Mau kemana kak?", "Ngampus". Kalau sekarang, "Mau kemana kak?", "Keluar, nggak tahu mau ngapain, yang penting keluar", haha (kalau yang ini jangan ditiru ya :D). Rasanya jadi boring (kecuali skripsi), karena tidak ada lagi kegiatan kuliah yang bisa dilakukan di kampus (ada Des, skripsi -_-").
Tetapi ya sudahlah, waktu tak bisa lagi terulang. Ambil hikmahnya aja. Nggak ada kuliah, nggak ada tugas, nggak ada lagi beban pikiran "besok ada tugas apa". Hal yang dipikirkan sekarang adalah bagaimana bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Bisa memenuhi target untuk lulus tepat waktu dan bisa mendapatkan nilai yang terbaik untuk skripsi nanti. Ya, masa kuliah memang menyenangkan, kadang menyebalkan, tetapi semua itu saya nikmati dengan rasa syukur dan bahagia.